Theologian- Amerika Serikat
Sebagai pendidik, pembangun perdamaian dan Teolog sini di Amerika Serikat, saya mendengar banyak orang bertanya di mana "Muslim moderat" suara, dan mengapa mereka tidak berbicara atas kekerasan, suara ekstrimis. Jawaban saya untuk itu adalah bahwa suara-suara di luar sana, dan mereka tidak "moderat," mereka hanya Muslim. Saya juga memberitahu orang-orang bahwa mereka tidak perlu pergi terlalu jauh untuk mendengar suara-suara tersebut.
Setiap hari kita dapat membaca Huffington Post, Beliefnet, Patheos, atau mereka dapat melihatnya MSNBC, atau Al Jazeera, dan mendengar suara-suara positif Islam juga. Orang-orang hanya perlu mendengarkan mereka karena merupakan realitas disayangkan bahwa media lebih suka hanya fokus pada apa yang "seksi." Apa yang seksi adalah penggambaran negatif dan "teror", bukannya menggambarkan Muslim yang sejati dan agama Islam seperti benar-benar hidup dan bernafas, tidak hanya di Amerika Serikat, tetapi di seluruh dunia.
Hal ini untuk alasan ini bahwa saya ingin memperkenalkan Anda ke enam Amerika
Muslim yang membuat perbedaan besar di sini di Amerika. Dalam bagian ini, Bagian 1, saya memperkenalkan Anda dengan tiga wanita Muslim menakjubkan yang berpendidikan aktivis Interfaith dan penulis. Rabia Chaudry, Dilshad D. Ali dan Amina Wadud, hanya tiga dari banyak perempuan Muslim Amerika yang beredar yang bekerja tanpa lelah untuk keadilan dan untuk kebaikan semua orang.
Aku bertemu Rabia Chaudry sekitar setahun yang lalu dan pergi dengan perasaan yakin aku punya kawan untuk hidup. Aktif selama sekitar sepuluh tahun sekarang dalam menciptakan perubahan iklim AS menindas terhadap umat Islam, Ms. Chaudry tinggal di Washington DC area dan dia hanya dapat digambarkan sebagai kekuatan yang harus diperhitungkan. Tidak satu untuk berbasa-basi, Ibu Chaudry menentang Islamofobia seperti Bill Maher, dan berbicara pada panel untuk mendidik masyarakat umum tentang Islam, serta ketidaksetaraan gender.
Sebuah Keamanan Fellow Nasional di Yayasan New Amerika, suara Ms. Chaudry adalah suara yang sangat dibutuhkan tidak hanya Muslim Amerika, tapi seorang wanita Muslim liberal, yang merupakan Jaksa serta Presiden Safe Nation Collaborative.
Ms. Chaudry menggunakan keahliannya untuk juga fokus pada ketahanan masyarakat dan keterlibatan penegak hukum. Anda dapat membaca karya Ms. Chaudry pada Patheos, serta pada Huffington Post. Ms. Chaudry juga baru-baru muncul di Al Jazeera, Feed.
Dilshad D. Ali saat Managing Editor Islam Portal dan Editor-in-Chief of almuslim di Patheos. Selama lebih dari sepuluh tahun, ia telah menulis tentang Muslim dan Islam di Amerika untuk media, termasuk Islam-Online.net (sebelum menjadi OnIslam.net), Newsweek, Azizah Magazine, Altmuslim.com, majalah Islamica, dan Beliefnet.
Di masa lalu, Ibu Ali bekerja sebagai editor di Islamic Relief di Amerika Serikat. Dia jelas batas persimpangan nyaman karena dia telah bekerja untuk memperluas pemahaman tentang agama-agama Asia besar lainnya di pekerjaannya juga. Ms Ali memiliki suara otentik sebagai seorang ibu untuk anak autis parah, dan juga menulis tentang topik ini, secara terbuka dan jujur, cukup sering, memberikan lensa ke dalam aspek spiritual ini bagian yang sangat pribadi dari hidupnya.
Sudut pandangnya menyegarkan dan pekerjaannya, penting. Satu-satunya wanita dari ketiga saya belum bertemu, saya telah jelas mencatat bahwa Ms. Ali memiliki etos kerja yang sempurna, dan sepenuh hati diinvestasikan dalam pekerjaannya. Dia adalah suara menyegarkan, dan dia menghancurkan stereotip yang dirasakan dipaksakan pada dirinya dan keluarganya.
Saya pertama kali bertemu Amina Wadud sekitar tiga tahun lalu. Yang produktif, progresif, gembira kontroversial, dan seorang aktivis berani jujur, Ms. Wadud adalah salah satu yang paling menonjol, feminis, ulama Islam dari waktu kita. Her dua buku tentang perempuan, Islam, dan tafsir Al-Qur'an, Al-Qur'an dan Perempuan: Membaca ulang Teks Suci dari Perspektif Perempuan, serta bukunya yang paling terkenal, Di dalam Jihad Kelamin: Reformasi Wanita dalam Islam, Ms. Wadud ini karya dibaca di hampir setiap perguruan tinggi dan universitas kelas pada Perempuan dan Islam di Amerika Serikat.
Ms. Wadud adalah Co-Founder dari para suster organisasi dalam Islam, dan dia telah memegang beberapa jabatan guru besar di universitas-universitas di seluruh dunia. Tidak satu untuk menghindar dari kontroversi, Ms. Wadud terkenal karena bergerak berani dia untuk memberi Jumat Doa di Afrika Selatan pada tahun 1994, dan sekali lagi dia memimpin campuran jender Khotbah Jumat di New York pada tahun 2005.
Tidak pernah takut mendorong norma gender dan berbicara untuk hak-hak semua perempuan untuk berdiri tegak dalam agama Islam, pekerjaan Ibu Wadud adalah teladan dan keyakinannya pada keadilan dan mengurangi penindasan dari semua wanita, adalah terpuji.
Ketiga wanita melanggar semua stereotip yang begitu banyak yang percaya tentang wanita Muslim. Mereka semua jilbab, mereka adalah perempuan warna, mereka taat - namun, mereka tidak mengizinkan penindasan pribadi oleh laki-laki, mereka memiliki pendidikan bintang (meskipun karena mereka tinggal di tempat yang memberi mereka kesempatan ini), mereka memiliki sukses dan masyarakat karir, mereka menyuarakan pendapat mereka secara terbuka, dan mereka kuat dan mengagumkan.
Ini adalah wanita seperti Ms. Chaudry, Ms. Ali, dan Ms. Wadud, bahwa media tidak fitur, namun, banyak yang tidak mendengar. Ini adalah perempuan seperti ini yang independen dan secara kolektif menciptakan jalan bagi perempuan Muslim lainnya, di sini di Amerika Serikat, maupun di luar negeri, untuk berhasil dan untuk memecahkan hambatan. Ini adalah perempuan seperti ini yang tidak takut untuk mendorong kembali terhadap norma-norma jender, kefanatikan, rasisme, dan ketakutan bahwa sebagian besar umat Islam hadapi di sini di Amerika. Ini adalah perempuan seperti ini yang imannya dalam Islam bisa diraba. Ini adalah perempuan seperti ini yang tidak takut untuk menggunakan suara mereka untuk kebaikan dan untuk perubahan. Ini adalah perempuan seperti ini yang saya merasa terhormat untuk memanggil, rekan-rekan.
Setiap hari kita dapat membaca Huffington Post, Beliefnet, Patheos, atau mereka dapat melihatnya MSNBC, atau Al Jazeera, dan mendengar suara-suara positif Islam juga. Orang-orang hanya perlu mendengarkan mereka karena merupakan realitas disayangkan bahwa media lebih suka hanya fokus pada apa yang "seksi." Apa yang seksi adalah penggambaran negatif dan "teror", bukannya menggambarkan Muslim yang sejati dan agama Islam seperti benar-benar hidup dan bernafas, tidak hanya di Amerika Serikat, tetapi di seluruh dunia.
Hal ini untuk alasan ini bahwa saya ingin memperkenalkan Anda ke enam Amerika
Muslim yang membuat perbedaan besar di sini di Amerika. Dalam bagian ini, Bagian 1, saya memperkenalkan Anda dengan tiga wanita Muslim menakjubkan yang berpendidikan aktivis Interfaith dan penulis. Rabia Chaudry, Dilshad D. Ali dan Amina Wadud, hanya tiga dari banyak perempuan Muslim Amerika yang beredar yang bekerja tanpa lelah untuk keadilan dan untuk kebaikan semua orang.
Aku bertemu Rabia Chaudry sekitar setahun yang lalu dan pergi dengan perasaan yakin aku punya kawan untuk hidup. Aktif selama sekitar sepuluh tahun sekarang dalam menciptakan perubahan iklim AS menindas terhadap umat Islam, Ms. Chaudry tinggal di Washington DC area dan dia hanya dapat digambarkan sebagai kekuatan yang harus diperhitungkan. Tidak satu untuk berbasa-basi, Ibu Chaudry menentang Islamofobia seperti Bill Maher, dan berbicara pada panel untuk mendidik masyarakat umum tentang Islam, serta ketidaksetaraan gender.
Sebuah Keamanan Fellow Nasional di Yayasan New Amerika, suara Ms. Chaudry adalah suara yang sangat dibutuhkan tidak hanya Muslim Amerika, tapi seorang wanita Muslim liberal, yang merupakan Jaksa serta Presiden Safe Nation Collaborative.
Ms. Chaudry menggunakan keahliannya untuk juga fokus pada ketahanan masyarakat dan keterlibatan penegak hukum. Anda dapat membaca karya Ms. Chaudry pada Patheos, serta pada Huffington Post. Ms. Chaudry juga baru-baru muncul di Al Jazeera, Feed.
Dilshad D. Ali saat Managing Editor Islam Portal dan Editor-in-Chief of almuslim di Patheos. Selama lebih dari sepuluh tahun, ia telah menulis tentang Muslim dan Islam di Amerika untuk media, termasuk Islam-Online.net (sebelum menjadi OnIslam.net), Newsweek, Azizah Magazine, Altmuslim.com, majalah Islamica, dan Beliefnet.
Di masa lalu, Ibu Ali bekerja sebagai editor di Islamic Relief di Amerika Serikat. Dia jelas batas persimpangan nyaman karena dia telah bekerja untuk memperluas pemahaman tentang agama-agama Asia besar lainnya di pekerjaannya juga. Ms Ali memiliki suara otentik sebagai seorang ibu untuk anak autis parah, dan juga menulis tentang topik ini, secara terbuka dan jujur, cukup sering, memberikan lensa ke dalam aspek spiritual ini bagian yang sangat pribadi dari hidupnya.
Sudut pandangnya menyegarkan dan pekerjaannya, penting. Satu-satunya wanita dari ketiga saya belum bertemu, saya telah jelas mencatat bahwa Ms. Ali memiliki etos kerja yang sempurna, dan sepenuh hati diinvestasikan dalam pekerjaannya. Dia adalah suara menyegarkan, dan dia menghancurkan stereotip yang dirasakan dipaksakan pada dirinya dan keluarganya.
Saya pertama kali bertemu Amina Wadud sekitar tiga tahun lalu. Yang produktif, progresif, gembira kontroversial, dan seorang aktivis berani jujur, Ms. Wadud adalah salah satu yang paling menonjol, feminis, ulama Islam dari waktu kita. Her dua buku tentang perempuan, Islam, dan tafsir Al-Qur'an, Al-Qur'an dan Perempuan: Membaca ulang Teks Suci dari Perspektif Perempuan, serta bukunya yang paling terkenal, Di dalam Jihad Kelamin: Reformasi Wanita dalam Islam, Ms. Wadud ini karya dibaca di hampir setiap perguruan tinggi dan universitas kelas pada Perempuan dan Islam di Amerika Serikat.
Ms. Wadud adalah Co-Founder dari para suster organisasi dalam Islam, dan dia telah memegang beberapa jabatan guru besar di universitas-universitas di seluruh dunia. Tidak satu untuk menghindar dari kontroversi, Ms. Wadud terkenal karena bergerak berani dia untuk memberi Jumat Doa di Afrika Selatan pada tahun 1994, dan sekali lagi dia memimpin campuran jender Khotbah Jumat di New York pada tahun 2005.
Tidak pernah takut mendorong norma gender dan berbicara untuk hak-hak semua perempuan untuk berdiri tegak dalam agama Islam, pekerjaan Ibu Wadud adalah teladan dan keyakinannya pada keadilan dan mengurangi penindasan dari semua wanita, adalah terpuji.
Ketiga wanita melanggar semua stereotip yang begitu banyak yang percaya tentang wanita Muslim. Mereka semua jilbab, mereka adalah perempuan warna, mereka taat - namun, mereka tidak mengizinkan penindasan pribadi oleh laki-laki, mereka memiliki pendidikan bintang (meskipun karena mereka tinggal di tempat yang memberi mereka kesempatan ini), mereka memiliki sukses dan masyarakat karir, mereka menyuarakan pendapat mereka secara terbuka, dan mereka kuat dan mengagumkan.
Ini adalah wanita seperti Ms. Chaudry, Ms. Ali, dan Ms. Wadud, bahwa media tidak fitur, namun, banyak yang tidak mendengar. Ini adalah perempuan seperti ini yang independen dan secara kolektif menciptakan jalan bagi perempuan Muslim lainnya, di sini di Amerika Serikat, maupun di luar negeri, untuk berhasil dan untuk memecahkan hambatan. Ini adalah perempuan seperti ini yang tidak takut untuk mendorong kembali terhadap norma-norma jender, kefanatikan, rasisme, dan ketakutan bahwa sebagian besar umat Islam hadapi di sini di Amerika. Ini adalah perempuan seperti ini yang imannya dalam Islam bisa diraba. Ini adalah perempuan seperti ini yang tidak takut untuk menggunakan suara mereka untuk kebaikan dan untuk perubahan. Ini adalah perempuan seperti ini yang saya merasa terhormat untuk memanggil, rekan-rekan.
sumber: http://www.onislam.net
0 komentar:
Post a Comment